Polda Sumut Katanya Bakal Sikat Tambang Ilegal di Madina, Yakin?

Matamadina99 - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, semakin marak dan memicu kerusakan lingkungan yang mengkhawatirkan. 

Meski Polda Sumatera Utara (Sumut) telah menegaskan akan mengambil langkah tegas, masyarakat dan pemerhati lingkungan masih meragukan keseriusan aparat dalam menindak praktik ilegal ini.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, Kombes Pol Rudi Rifani, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah penindakan terhadap para pelaku tambang ilegal.

“Kami tidak akan membiarkan aktivitas ilegal ini terus berlangsung. Langkah penindakan sudah disiapkan,” tegas Rudi dalam keterangannya, Selasa (18/3).

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas PETI masih berlangsung di sejumlah lokasi, seperti di Desa Sipogu dan Desa Jambur Baru, Kecamatan Batang Natal. Diduga, alat berat milik seorang residivis berinisial AAN masih digunakan untuk menambang emas secara ilegal.

Selain itu, aktivitas serupa juga ditemukan di Kecamatan Kotanopan serta di bekas lahan PT Madina Madani Mining (PT M3) di Kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu. Di lokasi tersebut, ratusan mesin dompeng dilaporkan masih beroperasi, menunjukkan betapa masifnya praktik PETI di wilayah ini.

Dampak kerusakan lingkungan akibat PETI semakin memprihatinkan. Lahan-lahan yang dulunya hijau kini berubah menjadi lubang-lubang menganga dan sungai-sungai yang tercemar limbah merkuri.

Masyarakat setempat dan para pemerhati lingkungan menilai bahwa aktivitas ilegal ini tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam kesehatan warga dan keberlangsungan hidup generasi mendatang.

“Kami sudah lama menunggu tindakan nyata dari aparat. Janji-janji penindakan selalu diumbar, tetapi di lapangan, PETI masih berjalan. Kami khawatir ini hanya sekadar retorika,” ujar salah seorang warga Desa Sipogu yang enggan disebutkan namanya.

Polda Sumut menegaskan bahwa penindakan hukum akan dilakukan secara menyeluruh untuk menghentikan aktivitas ilegal ini. Namun, skeptisisme masyarakat tetap tinggi, mengingat praktik PETI di Madina telah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada tindakan tegas yang signifikan.

Pertanyaan besar kini menggantung: Akankah Polda Sumut benar-benar membersihkan Madina dari praktik tambang ilegal, atau ini hanya sekadar janji yang akan kembali menguap? Masyarakat Madina menunggu bukti, bukan sekadar kata-kata.