495 Rumah Rusak dan Ribuan Warga Terdampak Akibat Banjir Padangsidimpuan
Matamadina99 - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Padangsidimpuan pada Kamis (13/3) malam lalu mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara (Sumut), sebanyak 495 rumah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Kerusakan tersebut terbagi dalam tiga kategori, yaitu rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Pusdalops PB Sumut mencatat, rumah yang mengalami kerusakan berat mencapai 164 unit, sedangkan rumah dengan kerusakan sedang tercatat sebanyak 103 unit. Sementara itu, kerusakan ringan dialami oleh 228 rumah, menjadikannya kategori dengan jumlah terbanyak. Selain rumah warga, bencana ini juga merusak satu sekolah dan satu rumah ibadah. Sekolah tersebut mengalami kerusakan sedang dan ringan, sementara rumah ibadah mengalami kerusakan sedang dan ringan.
Bencana banjir dan longsor ini melanda enam kecamatan di Kota Padangsidimpuan, yaitu Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, Padangsidimpuan Tenggara, dan Hutaimbru.
Beberapa kelurahan dan desa yang terdampak antara lain Kelurahan Sadabuan, Tobat, dan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara; Kelurahan Ujung Padang, Aek Tampang, Losung, dan Sitamiang Baru di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan; serta Gang Otoa Yana, Gang Salak Permai, Gang Tanggal, dan Gang Libers di Kawasan Hapinis, Kelurahan Batunadua Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, desa yang terdampak antara lain Desa Rimba Shoping dan Desa Sima Tohir. Sementara di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Desa Pulo Bauk dan Desa Huta Lombang juga mengalami kerusakan.
Upaya Penanganan Bencana
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa data yang diterima masih bersifat sementara. “Data tersebut merupakan data sementara yang masuk dari Pusdalops PB Sumut,” ujarnya.
Yuyun, sapaan akrab Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa BPBD setempat telah melakukan sejumlah upaya penanganan darurat. “Pihak terkait telah melakukan penilaian awal kejadian bencana di lokasi bencana, melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir, dan melakukan operasi SAR terhadap korban yang hilang,” kata dia.
Selain itu, BPBD juga melakukan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak, merencanakan operasi tanggap darurat, dan mendirikan posko bencana. “Pihaknya juga melakukan pendampingan sistem komando penanganan darurat bencana dan keposkoan, serta menurunkan sumber daya manusia di lokasi bencana,” tambah Yuyun.
Kondisi Terkini
Menurut laporan terbaru, ketinggian air di enam kecamatan yang terdampak telah menurun drastis. Masyarakat, didukung oleh pemerintah daerah dan relawan, kini tengah melakukan pembersihan material sisa banjir.
“Berdasarkan laporan, ketinggian air sudah menurun drastis di enam kecamatan, dan masyarakat didukung oleh pemerintah daerah dan relawan melakukan pembersihan material akibat banjir,” ujar Yuyun.
Meskipun kondisi air sudah mulai surut, upaya pemulihan dan rehabilitasi pascabencana masih membutuhkan waktu dan koordinasi yang intensif. Pemerintah daerah dan BPBD Sumut terus memantau perkembangan situasi serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Laporan ini disusun secara mandiri berdasarkan data yang diberikan, dengan penekanan pada orisinalitas dan penyajian informasi yang akurat. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran lengkap mengenai situasi bencana di Kota Padangsidimpuan.
495 Rumah Rusak dan Ribuan Warga Terdampak Akibat Banjir Padangsidimpuan
Dilihat Mata Madina 99
di
Maret 17, 2025
Rating:
Dilihat Mata Madina 99
di
Maret 17, 2025
Rating:
