Tangki mobil dimodifikasi demi bisa beli ribuan liter solar subsidi dan membuat masyarakat rugi. (sumber foto: Polda Sumut)

Matamadina99 - Polisi menangkap dua pria berinisial KD dan A di Kota Medan atas dugaan penyelewengan pembelian solar bersubsidi. Keduanya diduga menggunakan tangki modifikasi untuk membeli BBM subsidi dalam jumlah besar di sejumlah SPBU.

Kasus ini terungkap setelah polisi menerima laporan mengenai aktivitas mencurigakan di salah satu SPBU di Kota Medan.

Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut, AKBP Muhammad Alan Haikel, mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan pihaknya akhirnya berhasil mengamankan kedua pelaku saat mereka beraksi di SPBU di Jalan Tritura, Selasa (4/3/2025).

Dari hasil interogasi, terungkap bahwa KD dan A menggunakan mobil pikap yang telah dimodifikasi. Kendaraan tersebut dilengkapi dengan mesin pompa serta baby tank berkapasitas 1.000 liter untuk menampung solar subsidi dalam jumlah besar.

Modus Operasi Terselubung

Alan menjelaskan bahwa dalam setiap aksinya, kedua pelaku berusaha menyamar sebagai konsumen biasa. Namun, di balik itu, mereka menggunakan pompa yang terpasang di kendaraan untuk memindahkan BBM dari tangki utama ke baby tank tersembunyi.

"Pelaku beroperasi seolah-olah sebagai pengguna BBM solar biasa. Saat mengisi BBM subsidi di SPBU, mereka menggunakan pompa yang terpasang untuk memindahkan solar dari tangki kendaraan ke baby tank," ujar Alan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Pemko Medan Gelar Mudik Gratis 2025 Kuota 4.000 Penumpang, Cek Infonya!

Lebih lanjut, Alan mengungkapkan bahwa para pelaku mampu mengisi baby tank berulang kali dalam sehari di beberapa SPBU berbeda. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai barcode berbeda untuk mengelabui sistem.

"Selain itu, mereka juga memalsukan pelat nomor kendaraan agar sesuai dengan barcode yang digunakan sehingga aksi mereka sulit dideteksi. Dengan modus ini, mereka dapat membeli solar subsidi dalam jumlah besar tanpa terdeteksi sistem pengawasan," jelasnya.

Solar Subsidi Dijual Kembali ke Perusahaan

Dugaan sementara, BBM yang mereka peroleh secara ilegal kemudian dijual kembali ke sejumlah perusahaan dengan harga lebih tinggi. Dengan cara ini, pelaku bisa meraup keuntungan besar dari selisih harga antara solar subsidi dan harga pasar.

Saat ini, polisi masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan jaringan yang lebih luas di balik operasi ilegal ini.

"Polisi tengah menelusuri kemungkinan adanya sindikat yang mengendalikan operasi ilegal ini, termasuk pihak yang berperan sebagai pemasok maupun pembeli solar subsidi yang diselewengkan," tutur Alan.

Baca juga: Pasokan Melimpah, Harga Cabai Merah di Madina Turun, Cabai Rawit & Hijau Stabil

Kedua pelaku kini telah diamankan dan akan diproses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas serupa guna mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang berhak.