Kebakaran Mobil di SPBU Aek Garingging, Polres Diduga Tutupi Identitas Pemilik

Minibus Toyota Avanza mengalami kebakaran di SPBU Desa Aek Garingging, Sabtu (1/3/2025). (Sumber foto: Istimewa)

Matamadina99 - Kebakaran minibus Toyota Avanza di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 15 229 022 Desa Aek Garingging, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada Sabtu (25/01/25), masih menyisakan tanda tanya besar.

Polres Madina diduga enggan mengungkap identitas pemilik mobil yang terbakar tersebut, meski telah dimintai konfirmasi oleh awak media.

Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh SH SIK, ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Ikhwanuddin Nasution, Sabtu (01/03/25), tidak memberikan jawaban terkait tiga pertanyaan kunci dari wartawan:

• Siapakah pemilik Toyota Avanza yang terbakar?
• Apakah mobil tersebut digunakan untuk mengangkut BBM bersubsidi jenis solar?
• Apakah Polres Madina tidak berani mengungkap dugaan penyelewengan BBM bersubsidi di SPBU tersebut?

AKBP Arie hanya mengarahkan wartawan untuk menunggu rilis resmi dari Kasi Humas Polres Madina.

“Nanti akan di release, Koord ama humas,” tulisnya melalui pesan, Senin (17/02/25).

Namun, Plh Kasi Humas Polres Madina, Iptu Bagus Seto SH, juga tidak memberikan keterangan lebih lanjut saat dimintai konfirmasi. “Walaikumsalam,” jawabnya singkat, Sabtu (01/03/25).

Baca juga: 26 Tahun Mandailing Natal, Gitu-gitu Aja

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pemilik mobil diduga adalah oknum anggota Polsek Lingga Bayu.

Saat kejadian, mobil tersebut sedang mengisi BBM solar ke dalam jeriken ketika tiba-tiba muncul percikan api dan menyebabkan kebakaran hebat. Petugas SPBU berusaha memadamkan api, namun upaya tersebut tidak berhasil.

“Mobil itu mengisi BBM jenis solar ke dalam jeriken, pada waktu pengisian BBM ke sepuluh jeriken, tiba-tiba muncul percikan api dan mobil pun terbakar hebat,” ujar seorang sumber.

Menariknya, warga yang berada di lokasi dilarang mengambil dokumentasi atau mendekati bagian dalam mobil, termasuk plat nomor.

“Usai pemadaman, terlihat rangka jok bagian belakang mobil tidak ada, kemudian kami yang berada di lokasi juga tidak diperbolehkan untuk mengambil video dan bertanya kepada korban kebakaran,” ungkap narasumber lain.

Kejadian ini memicu kecurigaan publik terhadap dugaan penyelewengan BBM bersubsidi dan transparansi penanganan kasus oleh Polres Madina.

Masyarakat menuntut kejelasan dan keterbukaan dari pihak berwajib untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden ini.