Kepsek dan Guru Honorer Digerebak Warga Saat Berbuat Mesum di Ruang UKS

Matamadina99 - Sebuah insiden memalukan terjadi di SDN 288 Simpang Bajole, Kecamatan Lingga Bayu, Mandailing Natal (Madina), ketika warga setempat menggerebek kepala sekolah (Kepsek) berinisial NL dan seorang guru honorer komite berinisial P yang sedang berbuat mesum di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Peristiwa ini terjadi pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Menurut informasi yang beredar, warga telah lama mencurigai gerak-gerik kedua oknum tersebut. Rumah dinas sekolah kerap dijadikan tempat pertemuan mereka. Saat digerebek, guru honorer tersebut terlihat sedang membuka baju dengan kondisi badan berkeringat.

Plt Kadis Pendidikan Madina, Rahmat Hidayat, menanggapi kasus ini dengan menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan mengganti Kepsek sehari setelah kejadian.

“Sehari sesudah kejadian, kepala sekolahnya saya ganti. Wewenang kita hanya mengganti. Kalau masalah sanksi atau pemecatan (ASN) itu kewenangan BKD dan Inspektorat,” kata Rahmat, Selasa (25/2).
Namun, hingga Selasa (25/2), belum ada pengaduan resmi dari masyarakat atau organisasi pemuda setempat terkait insiden tersebut.

“Belum ada pengaduan dari masyarakat. Pengaduannya harus resmi supaya menjadi dasar bagi kita ke BKD dan Inspektorat. BKD dan Inspektorat yang berwenang memberi sanksi,” jelas Rahmat.
Sementara itu, guru honorer komite berinisial P telah dipulangkan ke kampung halamannya di Sumatera Barat. Menurut Rahmat, sanksi terhadap guru honorer sepenuhnya menjadi wewenang Komite Sekolah.

Baca juga: MAN Madina Gelar Khatam Al-Quran, Doakan Kesuksesan Siswa Kelas 12

“Kalau guru honorer komite diserahkan ke komite sekolah. Karena yang berwenang mengangkat dan memberhentikan adalah komite sekolah,” katanya.

Untuk sementara, SDN 288 Simpang Bajole telah menunjuk Lenni Sari sebagai pelaksana harian kepala sekolah.
Insiden ini mencoreng dunia pendidikan di Madina dan menjadi peringatan keras bagi seluruh tenaga pendidik untuk menjaga integritas dan martabat profesi guru.

Masyarakat pun diharapkan dapat lebih aktif mengawasi lingkungan sekolah demi menjaga citra pendidikan yang bersih dan bermartabat.